Header Ads

test

INI DIA ALAT YANG PERNAH DIGUNAKAN PETANI KARAWANG, DARI MASA-KEMASA


Kota Karawang merupakan kota lumbung padi terbesar di Provinsi Jawa Barat, julukan tersebut pantas diberikan, pasalnya hamper sebagian besar wilayah Karawang adalah lahan pesawahan. Sehingga mayotitas masyarakat karawang khususnya di pedesaan mereka adalah petani.

Namun tahukah anda seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi petani di karawang juga mulai bertansformasi dalam masalah pengelolaan atau pengolahan padi. Hal yang sangat menonjol adanya transformasi atau perubahan pertanian di Karawang yaitu dalam penggunaan alat pasca panen atau alat untuk merontokan padi dari tangkainya.

Nah…mautahukah anda alat apa saja yang digunakan petani Karawang untuk merontokan padi dari tangkainya yang kinimulai bertransformasi menjadi lebih simple dancepat. Inidia alat atau cara merontokan padi di Karawang dari masa-kemasa.


KIRIK (IRIK)
Dikirikini merupakan cara petani jaman dahulu tepatnya sekitar tahun 80 an kebelakang, petani merontokan padi yang sudah dipanen dengan cara diinjak-injak menggunakan kaki hingga bulir padi dan tangkainya terpisah. Kegiaan tersebut biasanya dilakukan tidakhanya sendirian namun secara beramai-ramai hingga belasan bahkan puluhan orang. Bahkan pemiliksawah  kerap memborongkan kepada warga atau bahasa lokalnya digorolkan kepada warga untuk memanen dan mengirik padi tersebut. Dalam luas sawah satu hektar dengan cara di irik biasanya bisa diselesaikan dalam waktu  dua sampai tiga hari.

MNGIRIK

MENGIRIK


DIGEBOT(GEBOTAN)
Mungkin bagi kalian yang lahir ditahun 80 an keatas atau tepatnya hingga tahun 2000 an mengetahui alat perontok padi yang satu ini. Pasalnya gebotan atau merontokan padi  dengan cara digebot ini mulai dilakukan petani di karawang sekitar tahun 80 an. Dimana padi yang sudah dipanen tersebut lalu dirontokan dengan menggunakan kayu yang dibentuk siku-siku dan dibagian tengah siku tersebut diberi kayu atau bambu dengan jarak masing-masing sekitar 10-20 cm, kemudian padi tersebut digebotkan atau dibantingkan kepada alat yang terbuat dari kayu tersebut. Biasanya dengan gebotan dalam satu hektar petani bisa merontokan padi dengan waktu sekitar satu hingga dua hari tergantung kemampuan petani saat menggebotnya, karena dengan cara ini memerlukan tenaga yang ekstra (sangatmengurastenaga). Gebotan sendiri diambil dari Bahasa sunda yang artinya dibanting (Banting).Untuk saat ini gebotan sudah tidak lagi digunakan di Karawang, mungkin untuk dibeberapa daerah jawa barat masih ada yang menggunakan gebotan ini.
MENGGEBOT PADI

MENGGEBOT PADI


POWER TRESER (MESINPERONTOKPADI)
Power  treser ini merupakan alat perontok padi yang saat ini tengah digunakan atau banyak digandurngi oleh petani di Karawang. Alat perontok padi ini terbilang sudah modern karena sudah menggunakan tenaga mesin, serta tidak mebutuhkan banyak orang untuk mengoperasikannya dan merontokan padi pun cukupdua sampai tiga orang saja, satu hektar sawah bisa selesai dalam waktu satu hari.Power Treser sendiri dikenalkan oleh pemerintah atau produsen mesin perontok padi ini sendiri di Karawang sekitar tahun 2007. Namun mesin tersebu tmulai banyak digunakan petani Karawang sekitar tahun 2013 danpa datahun 2014 hampir semua petani Karawang menggunakan alat perontok padi ini. Karena selain hemat dan cepat juga pendapatan petani menjadi lebih melimpah, karena tidak banyak padi yang terbuang.

POWER TRESER

POWER TRESER

Nah itu sekilas alat pertanian yang pernah digunakan dan masih digunkan oleh petani Karawang. Bagi wargi Kang Izzar yang ingin tahu, mengenal, atau berbagi ilmu yang anda ketahui tentang Kota Karawang silahkan tulis dikolom komentar.(Kang Izzar)

No comments